Minggu, 06 Maret 2011

Mengenal Tes Potensi Akademik (TPA)


Apa Itu TES POTENSI AKADEMIK (TPA) ?
Sejak setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melakukan seleksi mandiri, pola dan tools seleksi masuk ke PTN bermacam-macam tergantung pandangan masing – masing PTN. Beberapa PTN di Bandung seperti ITB, UNPAD dan UPI dalam melakukan seleksi mandiri misalnya, disamping beberapa mata pelajaran yang diujikan, juga menggunakan tools tes potennsi akademik (TPA). Bahkan, tahun ini (2009), PTN yang tergabung dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menggunakan tes potensi akademik (TPA) menjadi salah satu yang diujikan. Apa itu TPA ? Tes potensi akademik (TPA), merupakan tes untuk mengukur kemungkinan keberhasilan siswa jika siswa tersebut diterima di perguruan tinggi. Artinya, jika siswa dianggap lulus TPA dengan skor tertentu, berarti siswa tersebut dapat menyelesaikan studi dengan baik selama kuliah di perguruan tinggi.
Skor yang ditetapkan sebagai alat ukur keberhasilan TPA pada masing-masing penyelenggara berbeda-beda. Skor yang biasa digunakan dan diakui secara Internasinonal adalah yang diselenggarakan OTO BAPPENAS bekerja sama dengan beberapa PTN, yakni antara 200 – 800. Siswa dianggap mempunyai kemampuan rata-rata jika mampu mencapai skor 500. Hasil penelitian para ahli, siswa yang mempunyai skor TPA lebih tinggi pada umumnya menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang mempunyai skor yang lebih rendah. Materi soal TPA biasanya terdiri atas 3 subtes, yaitu:
 
1. Verbal (sinonim, antonim kata, dan analogi verbal)
Contoh Soal Sinonim
Religius = . . .
a. Pendeta
b. Masjid
c. Kepercayaan
d. Agamis
e. ketuhanan
 
Contoh Soal Antonim
Dinamis >< . . .
a. Mobil
b. Statis
c. Berubah
d. Gerak
e. Agamis
 
Contoh Soal Analogi
Sipir : Penjara
a. Polisi : Patroli
b. Pelayan : Restoran
c. Kiper : Gawang
d. Guru : Sekolah
e. Dosen : Kampus
 
2. Kuantitatif (Tes Aritmatik, Tes seri, Tes Aritmetik, dan Logika Aritmetika)
Contoh Tes Aritmatik
(275 + 65)2 = . . .
a. 5250
b. 4850
c. 4750
d. 4500
e. 3500
 
Contoh Tes Seri
2 4 6 8 …
a. 9
b. 10
c. 12
d. 14
e. 16

Contoh Logika Angka
Jika x = ½ dan y = 2%, makax = y
a. x > y
b. x < y
c. x = y
d. x dan y tak bias ditentukan
e. 2x < y
 
Contoh Logika Aritmatika
Jika x = berat total p kotak yang masing-masing beratnya q kg. Jika y = berat total q kotak yang masing-masing xeratnya p kg, maka
a. x > y
b. x < y
c. x = y
d. 2x = 2y
e. X dan y tidak dapat ditentukan
 
3. Penalaran (Logika Formal, Analitis, Keruangan (Spasial), dan Penalaran Logis.
Contoh Soal Penalaran
Risdi adalah siswa yang paling pandai di kelasnya. Cecep kalah pandai dibanding Asep, tetapi Asep sama pandainya dengan Mamat. Mamat lebih pandai dari Anisa.
a. Asep tidak lebih pandai daripada Cecep.
b. Cecep tidak kalah pandai daripada Risdi
c. Mamat lebih pandai daripada Risdi
d. Mamat lebih pandai daripada Cecep
e. Anisa lebih pandai daripada Asep
 
Semua pengendara sepeda motor menggunakan helm. Sebagian pengendaran sepeda motor menggunakan jaket kulit
a. Sebagian pengendara tidak menggunakan helm
b. Semua pengendara tidak menggunakan jaket kulit
c. Sebagian pengendara sepeda motor mengenakan helm dan jaket kulit
d. Sebagian pengendarasepeda motor tidak mengenakan helm dan jaket kulit
e. Sebagian pengendara sepeda motor tidak mengenakan helm dan tidak mengenakan jaket kulit
 
Tidak semua orang pergi ke rumah sakit karena sakit. Dina pergi ke rumah sakit.
a. Hari ini Dina sakit.
b. Hari ini Dina tidak sakit.
c. Dina adalah seorang dokter.
d. Rumah sakit adalah tempat orang sakit.
e. Hari ini Dina belum tentu sakit.
 
Setiap subtes memiliki skor 20 – 80, sehingga skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtes tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10.
Menurut Dr Yull iskandar dalam bukunya “Tes Potensi akademik”, siswa yang pernah melihat / berlatih soal TPA mempunyai skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak pernah berlatih soal-soal TPA. Ini berarti bahwa dengan berlatih mengerjakan soal TPA dapat meningkatkan nilaiTPA itu sendiri. Apalagi bobot TPA pada SNMPTN 2009 sebesar 30%, sedangkan mata pelajaran lain masing-masing hanya 10%. Kerjakan soal yang menurut Anda paling mudah, kemudian ke soal-soal yang lebih sulit. Setiap soal TPA mempunyai bobot yang sama, dan tidak ada sistem minus.
Soal-soal TPA didesain dengan waktu sangat terbatas. Oleh karena itu berlatihlah untuk memahami pertanyaan, mencari cara pemecahan, serta meningkatkan kecepatan dan kepercayaan diri dalam menjawab soal. Tips menghadapi soal-soal TPA:
1. Berlatihlah dalam waktu yang sangat terbatas seperti tes yang sesungguhnya. Tujuannya untuk membiasakan diri dengan situasi yang sesungguhnya. Latihan ini menghindari Anda dari kesalahan karena tekanan situasi.
2. Biasakan diri untuk melatih menjawab satu soal dalam waktu 45 detik atau kurang
3. Jadwalkan secara mandiri latihan yang meliputi hal-hal berikut: mempelajari gambaran test, mencari soal-soal sejenis, berlatih soal sesuai kemampuan Anda, membiasakan diri menghadapi tes uji coba dengan waktu yang terbatas, dan mengulangi uji coba pada bagian yang Anda sering melakukan kesalahan.
 
Untuk berlari dan melesat jauh, seorang insan diberkati sepasang kaki, jika salah satu kaki tak berfungsi, anda pasti tahu apa yang akan terjadi. 
Download Soal TPA + Jawaban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar